Kamis, 09 Februari 2017

Mengembalikan Marwah Esai Sastra

Banyaknya sastrawan baru yang suntuk menulis puisi, cerpen, dan novel, ternyata menjadi antitesis dengan minimnya kritikus sastra yang intens menulis esai atau kritik sastra. Ketidakberimbangan ini yang menyebabkan teks teks sastra yang jutaan jumlahnya itu telantar, karena tidak ada yang berdiskusi dan membicarakannya. Setelah generasi A. Teeuw, Maman S. Mahayana, Sutarji Calzum Bahri, Ignas Kleden, Gunawan Muhammad, dan Sapardi Djoko Damono ternyata sampai saat ini belum ada yang segagah mereka.

Maka buku karya Azwar ini seolah menjadi jawaban, dan usaha mengembalikkan marwah esai-esai sastra yang tajam, penuh fragmentasi, dan penuh kebaharuan agaknya mulai menemui jawaban. Di dalam buku mini ini menyimpan pesan mendalam akan seluk-beluk dunia kesusastraan kita dan di luar kita.

Pengayaan akan sastra sangat terasa ketika Azwar mampu menghadirkan beberapa nama sastrawan luar yang masyhur di telinga kita, bahkan nama-nama (baru) di telinga kita, tapi dikenal baik oleh Azwar. Seperti esai Mykola dan Kritik Sastra (hal: 31), dan esai Sang Penulis Peradaban dari Persia (Hal: 41). Azwar tajam membahasa sastrawan Rusia Nikolai Gogol dari Rusia, dan mengisahkan harga mahal syair Hakim Abol Ghasem Ferdowsi dari Persia (Iran).

Selain membahas pengarang sastra, Azwar juga menyajikan kritiknya terhadap beberapa teks-teks sastra. Misalkan dalam esai Rumi dan Syair-Syair Cinta yang Dibuat dan Dimilikinya, Sisi Purba Masyarakat Modern: Di balik Cerpen “Kisah Singkat Tentang Pekarangan”, Membicarakan Cerpen “Jaring-Jaring Merah” karya Helvy Tiana Rosa, dan nada-nada rayuan untuk menggandrungi sastra seperti esai Ajarkan Aku untuk Mencintai Sastra.

Hadirnya kumpulan esai yang dipadatkan dalam bentuk buku ini adalah tulisan lama yang dibiarkan terberai. Azwar menulis esai ini dari 2001-2013, yang banyak bersebaran di media cetak koran dan majalah. Dengan tanpa mengubah esensi esai aslinya, dan tentu ada perbaikan di sana-sini terlebih dahulu, kumulan esai ini tetap menjadi pelita di malam gulita. Dan yang lebih urgent, ada upaya menciptakan nuansa sastrawi lewat esai-esai sastra ala Azwar. Buku mini ini cocok bagi semua kalangan akademisi, mahasiswa, siswa, dan tentu bacaan wajib bagi penulis esai sastra.


Judul Buku    : Membaca Sastra, Membaca Dunia (Esai-Esai Terpilih tentang Sastra)
Penulis           : Azwar, S.S., M.Si.
Cetakan          : I, Desember 2016
Penerbit          : BASABASI
ISBN               : 978-602-391-317-6
Tebal Halaman: 176
Peresensi         : Khairul Mufid Jr*

 



Share:

Copyright © LAJANG KEMBARA | Powered by Blogger
Design by SimpleWpThemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com