Jumat, 14 April 2017

Mens Sana In Corpore Sano

Tim Kutub FC, Sumber Gambar: Dok. Pribadi

Tim Futsal ini dibentuk pada tanggal 22 Desember 2013, bertepatan dengan hari Natal, dan lahirnya anak pengasuh Pesantren Hasyim Asy'ari. Ketiga peristiwa ini memang berbeda genre, tapi memiliki makna mendalam di hati kami.

Tidak hanya nasib yang mempertemukan kami, hobi kebugaran tubuh dalam lakon futsal juga jadi alasan kedekatan kami. Kutub FC kami memberi label di jersey merah muda itu.  Iya,  kami memang membuat Jersey futsal untuk merekatkan kebersamaan dan untuk tidak malu-maluin ketika sparring. Tidak bagus, agak jelek sih, tapi berlaga tanpa mengenakannya di tengah lapangan adalah sebuah gerakan mundur. Hanya ada satu Jersey: Sarekat kere..!!

Dalam tim ini, sempat kami cekcok dan saling sikat sesaudara dan sesangkar. Meskipun problemnya klasik: Karena boddy balance antarpemain di dalam lapangan. Memang dalam sepakbola khususnya (futsal) tak ada kelas dan derajat lebih tinggi di lapangan. Siapa yang lebih leyeh-leyeh akan dilabrak walaupun dirasa lebih uzur. Dalam sepak bola kan demikian, coba saja lihat ketika pertandingan El clasico (Madrid vs Barcelona). Pemain di dua tim itu dihuni rata-rata pemain Timnas Spanyol, seperti Iniesta, Ramos, Torres, Xavi, Casillas, dan Alonso.  Tapi lihatlah mereka bertabrakan dan bertubrukan satu sama lain,  padahal ketika di Timnas begitu harmonis sampai menggondol Piala Dunia tahun 2010. Masih ingat to?

Dalam menapaki usia tim ini yang ke-4 tahun, telah banyak peristiwa dan kejadian memilukan kami alami.  Mulai dari sering bentrok dengan lawan sparring,  ikut turnamen dan tidak pernah menang, atau pun kebiasaan tidak bayar parkir. Para jukir kami dibohongi.

Dan lagi, home best kami nomaden. Sering gonta-ganti lapangan. Mulai lapangan rumput,  matras,  hingga tanah liat. Mulai di GPS futsal,  Cah,  4R, Jokokaryan, Piramid, Dolano, Telaga,  MU, Salvator, joglo, dll.

Dulu, tim ini sempat di pisah jadi tim A dan tim B,  dan saling gojlok ketika ada yang kalah. Sakit hati iya, tapi kehangatan kembali terjalin ketika kami berhasil mengelabui jukir. Dan disatukan oleh sebatang rokok untuk dihisab bersama.

Masalah yang di hadapi tim ini adalah regenerasi atau rekrutmen pemain baru yang tidak intens untuk membekingi pemain2 uzur yang sudah tak sanggup menyepak bola.  Iya, generasi setelah angkatan saya (tahun 2013) tak ada yang minat lagi main futsal. Padahal ini menjadi suatu kebobrokan persaudaraan perusak kebinnekaan yang sudah lama dianyam.

Karena dalam jiwa yang sehat, terdapat tubuh yang kuat,  dalam tubuh yang kuat terdapat futsal yang giat (Begitu sanggah Alunk S. Tohank, selaku central back tim ini).

Hanya ada satu pesan saya: Jika tim ini pubar,  jangan lupa kita bayar hutang uang parkir ya..

13/04/17
Share:

Copyright © LAJANG KEMBARA | Powered by Blogger
Design by SimpleWpThemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com