Kamis, 14 Juli 2016

Menjadi Singa Mimbar



                        Judul Buk Materi KULTUM Ustadz Gaul
Penulis          : Ust. M. Maghfur Amin
Cetakan         : I, Juni 2015
Penerbit        : Araska
ISBN               : 978-602-300-145-3
Tebal              : 224 Halaman: 14x20,5 cm.
Peresensi       : Khairul Mufid Jr*

           
            Menjadi seorang ustadz/dai kondang, tidak cukup dengan bekal fasih melafalkan Al-Qur’an saja, namun juga harus pintar dalam retorika penyampaian dan pengayaan materi yang ingin disampaikan. Dan dengan mempersiapkan fisik serta menangguhkan mental baja maka sang dai siap tampil di atas mimbar dakwah.

            Karena menjadi seorang dai sulit sekali kalau tidak dilatih, mereka akan gemetaran menghadapi puluhan ribu jamaah manakala tidak terbiasa di atas mimbar, apalagi ketika kekurangan meteri yang ingin disampaikan, bisa dibayangkan sang dai akan gusar, gelisah dengan rembesan keringat yang mulai menyumbar. Untuk menyampaikan KULTUM (Kuliah Tujuh Menit) misalkan, seorang ustadz/dai juga dituntut untuk mempersiapkan materi ceramahnya secara baik.


            Materi yang sederhana, disertai dengan canda tawa, namun tetap diperkuat dengan dalil-dalil shahih adalah kriteria materi dakwah yang berkualitas. Tanpa adanya materi berkualitas, kuliah singkat yang disampaikan akan terasa kering, hambar dan pastinya tidak menarik minat para jamaah.

            Saat ini, masih cukup banyak dai yang kesulitan untuk menyampaikan kultum berkualitas tetapi tetap humoris. Padahal, dipasaran sudah banyak buku bertemakan agama yang bisa dipelajarahi, tetapi tetap saja mereka kesulitan untuk menyusun materi ceramahnya sendiri.

Seperti contoh materi dakwah bertemakan “Marhaban Ya Ramadhan” yang ada dalam buku ini:  “Bapak Ibu yang dimuliakan Allah, sebagai muslim yang beriman mestinya kita bahagia dong tatkala bulan Ramadhan datang. Sekarang saya mau tanya, Bapak Ibu sekalian senang nggak dengan datangnya bulan Ramadhan? Ciyuuss??” (hal.51)

            Dan contoh berikutnya “kan ada orang yang bilang (jujur-ajur) atau (jujur-hancur). Lha kok bisa? Katanya jujur bisa mendatangkan kenyamanan, tapi kok malah ajur atau hancur? Memang kadang kejujuran itu mengandung resiko yang mungkin menyakitkan bagi pelakunya. Karena kujujuran mesti dibarengi dengan kesabaran, dan orang jujur banyak godaannya.” (hal.95)

            Maka kehadiran buku yang ditulis Ustadz M. Maghfur Amin ini kiranya bisa membantu Anda mengatasi kesulitan tersebut. Buku ini berisi materi kultum pilihan, yang didalamnya terdapat humor-humor haul tetapi sarat akan makna, dan pelajaran yang bisa kita ambil dan pelajari

            Materi-materi kultum yang ada dalam buku ini disusun dengan sangat baik dan dengan bahasa yang renyah, lugas, humoris dan tentunya bisa dipelajari dengan mudah, sehingga materi kultum yang Anda bawakan nanti tidak membosankan dan mudah diterima oleh para jamaah.

            Nah, tunggu apa lagi teman, segera baca dan praktikkan di atas bimbar, dengan buku dijamin Anda akan menjadi singa mimbar yang handal. Akhirnya, selamat membaca!


Kutub 2015
Share:

0 komentar:

Copyright © LAJANG KEMBARA | Powered by Blogger
Design by SimpleWpThemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com